Berbagai informasi tentang kesehatan dan kecantikan yang sangat bermanfaat bagi anda untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang hal hal seputar kesehatan dan kecantikan

23 August 2012

Seputar Kanker Serviks (Mulut Rahim)

Public Domain Image From Centers for Disease Control
Kanker serviks atau lebih kita kenal sebagai kanker mulut rahim atau kanker leher rahim merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh para wanita sekarang ini. Kanker ini menjadi penyebab kematian paling banyak bagi wanita hampir di seluruh belahan dunia.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Fak. Kedokteran UI, menunjukkan bahwa di Indonesia setiap hari terjadi 41 kasus baru serta 20 wanita meninggal karena kanker serviks ini. Itu bisa diartikan bahwa rata rata terjadi kasus baru setiap 30 menit dan kematian akibat kanker mulut rahim ini setiap jamnya.

Dikenal juga sebagai silent killer karena perkembangannya sangat sukar dideteksi, perkembangan kanker serviks ini mulai infeksi virus sampai kemudian menjadi kanker memerlukan waktu yang lama yaitu sekitar 10 – 20 tahun. Proses perkembangan kanker ini kerapkali tidak diketahui sampai kemudia mencapai tahap pra kanker yang tidak menimbulkan gejala. Karenanya, pengertian tentang kanker mulut rahim ini harus dipahami oleh para wanita di Indonesia.

Kanker serviks sendiri didefinisikan sebagai keganasan yang menyerang cervix/mulut rahim, yaitu bagian terbawah dari rahim yang menonjol sampai di atas vagina. Ada 2 jenis sel yang terdapat di mulut rahim, yaitu sel kolumnar dan sel skuamosa. Sel skuamosa inilah yang berperan pada perkembangan kanker mulut rahim.

Penyebab Kanker Serviks
Penyebab kanker mulut rahim terutama adalah karena infeksi Human Papillomavirus, biasa disingkat HPV). Antara 70 persen kanker serviks diakibatkan oleh infeksi HPV 16 dan HPV 18. Infeksi oleh virus HPV ini bila tidak sembuh dalam waktu yang lama, maka akan menyebabkan kanker serviks. HPV ini bisa menyebar lewat sentuhan atau kontak langsung. Contohnya, terdapat virus ini di tangan anda, kemudian anda menyentuh daerah genital dengan tangan tersebut, maka anda beresiko untuk terinfeksi HPV.

Beberapa faktor resiko kanker serviks:
• Wanita yang berusia 40 tahun lebih mudah terkena kanker ini. Dan semakin bertambah usianya maka semakin tinggi pula resikonya
• Melakukan hubungan seksual pada usia yang terlalu muda, sering berganti pasangan seks atau melakukan hubungan seks dengan pria yang sering berganti ganti pasangan. Virus penyebab kanker serviks ini dapat ditularkan melalui hubungan seks. Bila seorang pria pernah berhubungan seks dengan wanita penderita kanker serviks ini, kemudian dia berhubungan seks dengan anda, maka anda beresiko untuk terinfeksi HPV. • Memiliki lebih dari lima anak. Pada saat melahirkan secara normal, janin akan keluar melalui serviks sehingga menimbulkan trauma pada serviks. Trauma ini dapat memicu sel kanker menjadi aktif. Semakin sering trauma terjadi, maka semakin tinggi pula resiko terkena kanker serviks.
 • Menderita keputihan secara terus menerus dalam jangka waktu lama dan tidak diobati. Sebenarnya ada dua jenis keputihan, yaitu keputihan normal dan tidak normal. Keputihan yang normal memiliki tanda lender berwarna bening, tidak gatal dan tidak bau. Jika anda mengalami keputihan yang tidak sesuai dengan tanda keputihan yang normal di atas, segere ke dokter untuk konsultasi.
• Membersihkan atau membasuh daerah genital dengan air yang tidak bersih.
• Memakai pembalut yang mengandung bahan pemutih (dioksin) yang digunakan untuk pemutihan pembalut daur ulang. • Lemahnya daya tahan tubuh, kurangnya asupan vitamin E, C dan asam folat
• Merokok

Apa Saja Gejala Kanker Serviks
Ketika stadium awal, gejala terjadinya kanker serviks tidak begitu kentara. Diperlukan waktu antara 10 – 20 tahun dari saat infeksi sampai menjadi kanker. Namun begitu, tanda tanda beikut ini dapat menjadi gejala kanker serviks:
• Rasa sakit saat berhubungan intim
• Mengeluarkan darah sesudah berhubungan seks
• Mengeluarkan darah secara berlebihan saat haid
• Keputihan yang tidak berwarna bening, berbau dan gatal
• Pada stadium lanjut, gejala yang timbul diantaranya adalah: menurunnya nafsu makan, sakit di punggung atau tidak bisa berdiri tegak, sakit otot paha, bengkak di salah satu paha, berat badan tidak stabil (naik turun), susah buang air kecil, pendarahan spontan (tanpa sebab yang jelas) setelah masa menapouse, tulang rapuh serta nyeri panggul.

Karena infeksi oleh virus HPV tidak menimbulkan gejala yang kentara, maka sangat penting bagi anda untuk memperhatikan tanda tanda kanker mulut rahim di atas dan lebih penting lagi adalah melakukan deteksi dini kanker serviks.

 Beberapa metode yang digunakan untuk deteksi kanker serviks secara dini adalah:
Pemeriksaan Sitologi (Pap Smear) dikenal juga dengan istilah Pap test, Cervical smear, Smear test, Papanicolau test. Adalah pemeriksaan untuk memeriksa sel sel rahim lewat sampel yang diambil melalui vagina. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengusap bagian leher rahim secara melingkar menggunakan spatula. Kemudian hasil usapan itu di periksa dengan mikroskop untuk mengetahui apakah ada sel sel kanker, infeksi atau radang. Pap smear mempunyai beberapa kelebihan diantaranya biayanya murah, waktu cepat dan memebrikan hasil yang akurat. Pap smear juga bisa dilakukan setiap saat kecuali saat menstruasi. Melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin dapat menurunkan resiko kematian karena kanker serviks.
 • Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Adalah skrining kanker leher rahim dengan cara melihat langsung serviks yang telah dioles dengan larutan asam asetat 3% - 5%. Jika muncul bercak putih maka kemungkinan ada infeksi pada serviks.
Tes HPV-DNA adalah pemeriksaan molekuler yang bertujuan untuk melihat ada tidaknya HPV pada sampel sel sel serviks yang sudah diambil.

Pencegahan dan Pengobatan Kanker Serviks
Pencegahan tentu saja lebih baik daripada mengobati. Beriktu beberapa tips untuk mencegah anda dari infeksi HPV:
• Selalu menjaga kesehatan serta daya tahan tubuh melalui mengkonsumsi makanan yang bergizi. Taat pola hidup yang sehat, makan buah buahan, sayur dan sereal. Perbanyak konsumsi vitamin A, C, E dan asam folat.
• Membersihkan bibir kloset menggunakan alcohol sebelum menggunakan toilet umum.
• Hindari melakukan hubungan intim di usia dini, sering berganti pasangan seks dan hindari pula hubungan seks saat menstruasi
• Stop merokok
• Secara rutin melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks baik melalui pap smear atau IVA
• Vaksinasi. Vaksinasi HPV dapat diberikan pada wanita di usia 10 – 55 tahun.

Pengobatan bagi penderita kanker serviks pada stadium awal dengan cara menyingkirkan bagian serviks yang telah terkena kanker, melalui pembedahan atau cyrosurgey. Sedangkan untuk kanker serviks stadium lanjut, pengobatan dilakukan dengan terapi kemoterapi dan radioterapi.

Seputar Kanker Serviks (Mulut Rahim) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment